Sunday 31 May 2015

Profil Kabupaten Kepahiyang

Sejarah Kabupaten Kepahiang

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 18 Agustus 1945 sampai dengan tahun 1948, Kepahiang tetap menjadi ibukota Kabupaten Rejang Lebong dan menjadi ibukota perjuangan karena mulai dari pemerintahan sipil dan seluruh kekuatan perjuangan terdiri dari Laskar Rakyat, Badan Perlawanan Rakyat (BTRI dan TKR sebagai cikal bakal TNI juga berpusat di Kepahiang

Pada tahun 1948 terjadi aksi Militer Belanda ke II, maka untuk mengantisipasi gerakan penyerbuan tentara Belanda ke pusat pemerintah dan pusat perlawanan ini, seluruh fasilitas yang ada terdiri dari ; Kantor Bupati, Gedung Daerah, Kantor Polisi, Kantor Pos dan Telepon, penjara serta jembatan yang akan menghubungkan Kota Kepahiang dengan tempat lainnya semua dibumihanguskan.
Tahun 1949 Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berada dalam pengasingan di hutan dan waktu penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Belanda ke Republik Indonesia yang dikenal dengan istilah kembali ke Kota, maka Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tidak dapat kembali ke Kota Kepahiang karena seluruh fasilitas telah dibumihanguskan maka seluruh staf Pemerintah menumpang di Kota Curup yang masih ada bangunan Pesanggrahan di tempat Gedung Olahraga Curup sekarang
Tahun 1956, Curup ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan Undang-Undang dan sejak itu pula Kepahiang menjadi ibukota Kecamatan
sehingga hilanglah Mahkota Kabupaten dari Kota Kepahiang.
Para tokoh masyarakat Kepahiang pernah memperjuangkan Kepahiang menjadi ibukota Propinsi dan Kota Administratif (Kotif) tapi tidak berhasil
Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, maka terbukalah peluang bagi Kepahiang untuk menjadi Kabupaten kembali. Sejak Januari 2000 oleh para tokoh dan segenap komponen masyarakat Kepahiang baik yang berada di Kepahiang maupun yang berada diluar daerah, baik yang berada di Curup, Bengkulu, Jakarta, Bandung dan kota-kota lainnya bersepakat untuk mengembalikan mahkota Kepahiang sebagai Kabupaten kembali
Sebagai realisasi dari kesepakatan bersama para tokoh masyarakat Kepahiang, maka dibentuk Badan Perjuangan dengan nama Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK). Sebagai tindaklanjut dari Badan Perjuangan tersebut maka secara resmi Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK) telah menyampaikan proposal pemekaran Kabupaten Kepahiang kepada ; Bupati Kepala Daerah Rejang Lebong, DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Gubernur Bengkulu, DPRD Propinsi Bengkulu dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta.
Merebut kembali Mahkota Kepahiang ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan demikian kata pepatah, walaupun untuk Propinsi Bengkulu, Kepahiang merupakan daerah yang pertama memperjuangkan pemekaran tetapi terakhir mendapat pengesahan karena Kabupaten Induk (Rejang Lebong) tidak mau melepas Kepahiang ini karena Kepahiang merupakan daerah yang paling potensial di Rejang Lebong.
Kepala Daerah Pertama untuk Kabupaten Kepahiang ditetapkan berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor : 131.28-8 Tahun 2004 tanggal 6 Januari 2004 tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Kepahiang Propinsi Bengkulu, dan telah dilantik oleh Gubernur Bengkulu atas nama Menteri Dalam Negeri pada tanggal 14 Januari 2004, Ir. Hidayattullah Sjahid, MM.
Sampai dengan saat ini Kabupaten Kepahiang telah dipimpin oleh 3 orang Kepala Daerah, yaitu :Ø Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, periode 14 Januari 2004 s/d 29 April 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (Caretaker).
Ø Drs. Husni Hasanuddin, periode 30 April 2005 s/d 6 Agustus 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (Caretaker).
Ø Drs. H. Bando Amin C, Kader. MM, periode 6 Agustus 2005 s/d 6 Agustus 2010, sebagai Bupati Kepahiang Defenitif berdasarkan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2005.

Kota Kepahiang sejak zaman penjajahan Belanda dikenal sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong yang pada waktu itu disebut afdeling Rejang Lebong dengan ibu kotanya Kepahiang. Pada zaman pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun, Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.Akhirnya dengan kesungguhan dan keikhlasan para pejuang Kabupaten Kepahiang, maka Mahkota Kepahiang yang hilang dapat direbut kembali bagai pinang pulang ketampuknya pada tanggal 7 Januari 2004 yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Propinsi Bengkulu.

Kota Kepahiang sejak zaman penjajahan Belanda dikenal sebagai ibukota Kabupaten Rejang Lebong yang pada waktu itu disebut afdeling Rejang Lebong dengan ibu kotanya Kepahiang. Pada zaman pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun, Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintah Kabupaten Rejang Lebong.Akhirnya dengan kesungguhan dan keikhlasan para pejuang Kabupaten Kepahiang, maka Mahkota Kepahiang yang hilang dapat direbut kembali bagai pinang pulang ketampuknya pada tanggal 7 Januari 2004 yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Propinsi Bengkulu.



Kondisi Geografis dan Administrasi Wilayah

Luas dan letak Wilayah
  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Curup, Kecamatan Sidang Kelingi dan Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah.
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Utara dan Kec. Bermanni Ulu Kabupaten Rejang Lebong.
Kabupaten Kepahiang adalah bagian dari wilayah Provinsi Bengkulu yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Rejang Lebong dan dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Propinsi Bengkulu.
Kecamatan dan Desa
Kabupaten Kepahiang sebagai kabupaten pemekaran, saat ini telah memiliki 8 (delapan) Kecamatan yang terdiri dari 95 Desa dan 9 Kelurahan. Sebagian besar desa dan kelurahan tersebut terletak di sepanjang jalan Negara dan jalan Provinsi yang melintasi Kabupaten Kepahiang.
Nama - nama Kecamatan di Kabupaten Kepahiang (berdasarkan kode wilayah dari Departemen Dalam Negeri ):
  1. Bermani Ilir
  2. Ujan Mas
  3. Tebat Karai
  4. Kepahiang
  5. Merigi
  6. Kabawetan
  7. Seberang Musi
  8. Muara Kemumu
Kabupaten Kepahiang mempunyai wilayah seluas 66.500 hektar, dengan batas - batas sebagai berikut :
  • Kelilik, Bumi Sari,  Batu Belarik, Karang Tengah
  • Tebat Monok, Cugung Lalang, Bukit Menyan, Nanti Agung
  • Permu, Daspetah, Cinto Mandi, Penajung Panjang
  • Imigrasi Permu, Pungguk Meranti, Embong Sido, Taba Sating
  • Karang Endah, Pekalongan, Embong Ijuk, Peraduan Binjai
  • Westkust, Suro Lembak, Gunung Agung, Tapak Gedung
  • Kampung Bogor, Suro Muncar, Kota Agung, Penanjung Panjang Atas
  • Karang Anyar, Suro Ilir, Kembang Seri ,Taba Air Pauh
  • Taba Tebelet, Suro Baru, Limbur Lama, Talang Karet
  • Pelangkian, Suro Bali, Pagar Agung, Tertik
  • Kelobak, Tanjung Alam, Taba Baru, Sinar Gunung
  • Pagar Gunung, Ujan Mas Bawah, Talang Pito, Tebing Penyamun
  • Kutorejo, Daspetah II , Sosokan Cinto Mandi, Taba Saling
  • Sukamerindu,  Pungguk Beringang, Air Raman, KelurahanTebat Karai
  • Kelurahan Dusun Kepahiang, Meranti Jaya, Talang Sawah
  • Kelurahan Pasar Ujung, Air Hitam, Muara Langkap
  • Kelurahan Pasar Kepahiang, Kelurahan Ujan Mas Atas, Kelurahan Keban Agung
  • Kel. Pensiunan
Kondisi Geografis, Iklim dan Cuaca
Wilayah Kabupaten Kepahiang terletak pada posisi 101º 55’ 19’’ sampai dengan 103º 01’ 29’’ Bujur Timur dan 02º 43’ 07’’ sampai dengan 03º 46’ 48’’ Lintang Selatan. Sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Kepahiang juga beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 233,5 mm/bulan dengan jumlah bulan kering selama 3 bulan, bulan basah 9 bulan, kelembaban nisbi rata-rata 85,21 persen dan suhu harian rata-rata 23,87ºC, dengan suhu maksimal 29,87ºC dan suhu minimum 19,65ºC
Tekstur Tanah dan Penggunaan Lahan
Secara geografis Kabupaten Kepahiang terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan, dengan ketinggian di atas 250 m sampai lebih dari 1.600 meter dari permukaan laut (dpl) yang dapat dirinci sebagai berikut: berbukit seluas 19.030 hektar (28,20 persen), bergelombang sampai berbukit seluas 27.065 hektar (40,70 persen), datar sampai bergelombang seluas 20.405 hektar (31,10 persen).
Berdasarkan tekstur tanah, sebagian besar luas wilayah Kabupaten Kepahiang bertekstur sedang seluas 35.579 hektar atau sebesar 53,54 persen dari total luas Kabupaten Kepahiang, sedangkan yang bertekstur halus seluas 22.621 hektar atau sebesar 34,03 persen dan sisanya seluas 8.262 hektar atau sebesar 12,43 persen bertekstur kasar.
Jenis Tanah
Luas (Ha)
Persentase (%)
Renzina
-
-
Alluvial (Al)
1.671
2.51
Regosol (Re)
9.297
4.41
Asosiasi PMK / Latosol Andosol
12.250
18.43
Latosol (L)
8.268
13.18
Andosol (An)
10.025
15.08
Komplek PMK/Litosol dan Latosol
9.761
14.46
Komplek Podsolik Coklat & Latosol
21.078
31.71
Dari luas wilayah Kabupaten Kepahiang sebesar 66.500 hektar, terdiri dari kawasan budi daya seluas 48.393,69 hektar dan kawasan hutan seluas 18.106,31 hektar, Kawasan hutan tersebut terdiri dari :
  • Cagar Alam (Pagar Gunung) seluas 3,20 hektar,
  • Taman Wisata Alam (Bukit Kaba) seluas 8.515 hektar 
  • Hutan Lindung seluas 9.588,11 hektar yang meliputi : 
  • Hutan Lindung Bukit Daun, Hutan Lindung Konak, Hutan Lindung Rimbo Donok  dan Hutan Lindung Konak.



 

Kependudukan dan Pendidikan


Kependudukan
Penduduk Kabupaten Kepahiang berdasarkan hasil Sensus Penduduk pada tahun 2010 (angka sementara) tercatat 125.011 jiwa, meningkat dari jumlah penduduk tahun sebelumnya, dengan seks rasio 105 artinya dalam 100 orang perempuan terdapat 105 orang laki - laki.

Bila dirinci per kecamatan, Kecamatan Kepahiang merupakan daerah yang terpadat dengan kepadatan sebesar 562 penduduk per km2. Sedangkan Kecamatan Bermani Ilir adalah daerah yang paling jarang penduduknya dengan tingkat kepadatan 82 penduduk per km2.

Berdasarkan catatan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kepahiang, pada tahun 2009 tercatat sebanyak 3.422 pencari kerja yang mendaftar dengan berbagai tingkat pendidikan dimana pencari kerja laki-laki sebesar 1.579 orang dan perempuan sebesar 1.843 orang, lebih banyak daripada pencari kerja laki-laki. Pencari kerja terbanyak adalah berasal dari tingkatan SLTA Kejuruan/MAN 1.220 orang, sarjana 1.168 orang dan akademi/sarjana muda 997 orang.
Pendidikan
Pada tahun 2009, di Kabupaten Kepahiang terdapat 179 sekolah dari TK hingga SLTA/SMK. Dan ada 1.867 guru dengan rincian 97 guru TK; 1.027 guru SD; 435 guru SLTP dan 308 guru SLTA/SMK.

No comments:

Post a Comment